Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teks Ulasan | Pengertian, Jenis, Struktur, Tujuan, Manfaat, Kebahasaan dan Contoh

Setelah menonton film atau membaca buku, pernahkah Anda ingin mengungkapkan pendapat Anda tentang sesuatu? Tanggapan ini dapat diungkapkan dengan kata-kata seperti bagus, seru, menarik, dan lain-lain. Nah, mengomentari sesuatu disebut dengan teks ulasan. Pada artikel ini, mari kita pelajari lebih lanjut tentang teks ulasan, mulai dari definisi hingga strukturnya, dari jenis-jenisnya hingga bahasanya.

#Definisi Teks Ulasan

Dalam KBBI, ulasan berarti 'komentar, tafsiran, atau penilaian'. Teks Ulasan adalah uraian, tafsiran, atau penilaian terhadap suatu karya seperti film, drama, atau buku.

Ingatlah bahwa teks ulasan yang kamu tulis harus bersifat kritis, sehingga ulasanmu dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan karya lainnya.

#Jenis-Jenis Teks Ulasan

Ada tiga jenis teks ulasan. Apa sajakah itu? Kita akan membahasnya di sini.

a. Teks ulasan informatif

Teks ulasan informatif adalah teks yang berisi deskripsi singkat dan umum tentang suatu karya. Jenis ini hanya menjelaskan bagian-bagian penting dari sebuah karya untuk menekankan kekuatan dan kelemahannya.

b. Teks ulasan deskriptif

Teks ulasan deskriptif adalah teks yang berisi pembahasan rinci tentang bagian mana pun dari sebuah karya. Teks ini sering digunakan untuk menganalisis karya fiksi. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan, pengetahuan, dan kekuatan ide penulis.

c. Teks ulasan kritis

Teks kritis adalah tes di mana sebuah karya dikritik dengan mengacu pada tubuh pengetahuan tertentu. Kritik harus objektif dan kritis dan tidak boleh hanya didasarkan pada pendapat kritikus.

#Struktur Teks Ulasan

Struktur teks ulasan terdiri dari beberapa bagian berikut.

1. Identitas

Bagian ini harus menjelaskan identitas karya selengkap dan sejelas mungkin, dan harus menyertakan ilustrasi, foto, dan detail tentang karya tersebut.

Misalnya, jika ulasan tentang buku, bagian ini harus mencakup judul buku, nama penulis, jumlah halaman, nama penerbit, tahun penerbitan, ukuran buku, dll. Jika resensi tentang film, nama film, sutradara, aktor, penulis skenario, nama produksi, durasi film, dan lain-lain dapat dimasukkan di bagian identifikasi.

2. Orientasi

Bagian Orientasi menjelaskan pentingnya film yang diteliti. Pada bagian ini Anda dapat mendiskusikan popularitas film tersebut, termasuk penghargaan dan predikat lainnya.

3. Sinopsis

Struktur ketiga, sinopsis, berisi ringkasan isi karya yang sedang ditinjau. Untuk novel, film, dan drama, sinopsis adalah cerita dari karya tersebut. Jika berupa lagu atau karya non-fiksi, sinopsis adalah ringkasan isi karya tersebut.

4. Analisis

Analisis adalah identifikasi elemen-elemen sebuah karya. Dalam sebuah ulasan novel, film, atau drama, elemen-elemen kunci dari karya tersebut dideskripsikan, seperti tema, karakter, latar, dan plot. Untuk analisis lagu, ini dapat mencakup unsur-unsur analisis seperti estetika dan komposisi.

5. Evaluasi

Bagian evaluasi dari teks ulasan mencakup deskripsi kekuatan dan kelemahan karya. Kekuatan dan kelemahan dapat dilihat dari segi isi, penampilan, dan bahasa yang digunakan. Bagian ini juga dapat ditutup dengan kesimpulan mengenai penilaian akhir dari kajian tersebut.

#Tujuan & Manfaat Teks Ulasan

Penulisan teks ulasan memiliki beberapa tujuan dan manfaat. Berikut ini tujuan dan manfaat dari teks ulasan:

a. Tujuan teks ulasan

  • Mengetahui kekurangan / kelebihan dari suatu karya
  • Dapat memberikan gambaran kepada pembaca secara ringkas
  • Memberikan masukan kepada penulis
  • Menguji kualitas karya
  • Mengetahui latar belakang suatu karya
b. Manfaat teks ulasan
  • Sebagai bentuk promosi
  • Mengembangkan kreativitas penulis
  • Mendapatkan upah dari ulasan yang di tulis
  • Memberikan gambaran pada penikmat karya

#Kebahasaan Teks Ulasan

Bahasa apa yang paling baik untuk menulis teks ulasan? Mari kita lihat aspek-aspek linguistik teks ulasan berikut ini.

a. Konjungsi penerang

Konjungsi penerang yaitu kata penghubung yang digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan peristiwa dalam sebuah kalimat. Biasanya, kata penghubung menerangkan ditandai dengan kata bahwa.

Contoh:

Penulis menyatakan bahwa karya tersebut terinspirasi dari lingkungan sekitarnya.

b. Konjungsi temporal

Konjungsi temporal adalah konjungsi yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa yang berbeda. Konjungsi ini biasanya ditandai dengan kata-kata seperti sebelum, selanjutnya, setelah, kemudian, sesudahnya, ketika, dan sejak.

Contoh:

  • Film ini sangat populer sejak dirilis beberapa hari yang lalu.
  • Novel ini sebelumnya dikritik oleh beberapa pembaca.
  • Penulis menerbitkan buku pertamanya, kemudian menerbitkan buku keduanya dalam beberapa bulan.

c. Konjungsi penyebaban

Konjungsui penyebaban yaitu kata penghubung yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Nama lain dari konjungsi ini adalah konjungsi kausal atau sebab akibat. Konjungsi kausal ditandai dengan kata karena dan sebab.

Contoh:

  • Film itu layak mendapat penghargaan karena alur ceritanya yang mengejutkan.
  • Buku itu dibeli oleh banyak anak muda sebab bahasanya yang mudah dimengerti.

d. Ungkapan saran atau rekomendasi

Rekomendasi atau saran adalah pernyataan yang berisi anjuran, keberatan, atau usulan tentang suatu hal. Kalimat yang berbentuk saran dan rekomendasi ditandai dengan kata sebaiknya, seharusnya, dan hendaknya.

Contoh:

  • Gambar yang digunakan hendaknya berwarna untuk memudahkan pembaca memahami isinya.
  • Sutradara seharusnya lebih berhati-hati dalam melakukan casting.
  • Sampul buku sebaiknya lebih mewakili isi buku.

#Cara Penulisan Teks Ulasan

Teks ulasan merupakan pembahasan atau evaluasi tertulis terhadap sebuah buku atau karya lainnya. Teks ulasan disusun berdasarkan interpretasi atau pemahaman terhadap isi buku yang dibaca. Berbeda dengan penafsiran teks lain yang dikhususkan untuk kepentingan diri sendiri, pembuatan ulasan selalu bertujuan untuk memberi manfaat bagi orang lain. Kemudian mengkomunikasikan hasil pemahaman ini kepada pembaca. 

Prosedur untuk membuat teks semacam itu adalah sebagai berikut:

  • Catatlah judul, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, dan tebal buku atau karya yang akan diulas. Cantumkan harga buku tersebut jika perlu.
  • Catat aspek-aspek yang menarik dan penting dari karya tersebut.
  • Analisis kekuatan dan kelemahan karya tersebut.
  • Buatlah kesimpulan tentang isi dan kesan keseluruhan dari karya tersebut.
  • Berikan saran untuk pembaca.

Contoh Teks Ulasan

Setelah Anda memahami semua penjelasan di atas, lihatlah contoh teks ulasan di bawah ini untuk menganalisis struktur dan menemukan elemen bahasanya.

Identitas Buku

  • Judul : Atheis
  • Penulis : Ahadiat K. Mihalja
  • Penerbit : Balai Pustaka
  • Tahun Terbit : 1949 (edisi pertama)
  • Tebal halaman : 232 halaman

Atheis diakui sebagai salah satu buku terbaik dalam penghargaan tahunan pemerintah Indonesia pada tahun 1969; buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh R.J. Maguire pada tahun 1972. Sementara itu, Sujuman Jaya membuat adaptasi layar lebar dengan judul yang sama pada tahun 1974.

Novel ini mengisahkan perjalanan hidup Hasan. Ia menerima pendidikan agama sejak usia dini. Ia sangat religius. Demikian pula, orang tuanya adalah Muslim yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkannya di MULO. Di sekolah itu ia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Rukmini. Hubungan mereka menjadi dekat. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya cinta mereka tidak bertahan lama. Orang tuanya menyuruh Rukmini kembali ke Jakarta. Seorang saudagar kaya akan merayunya. Lukmini mengikuti saran orangtuanya dan menerima tawaran pacaran dari saudagar kaya itu.

Hal ini membuat Hasan patah hati. Ia marah. Untuk menghilangkan bayangan tentang Lukmini, Hassan bergabung dengan agama Talekat yang telah lama dianut oleh keluarganya. Dia menjadi semakin religius. Namun, hidupnya berubah selamanya ketika ia bertemu dengan Rusli, seorang teman lamanya. Dia membawa seorang wanita cantik bernama Kartini. Kartini adalah seorang wanita modern yang bebas. Dia juga seorang janda. Sejak saat mereka bertemu, Hassan menyadari bahwa dia jatuh cinta pada Kartini. Hal ini dikarenakan Kartini memiliki kepribadian yang hampir sama dengan Rukmini.

Hassan sangat mencintai Kartini sehingga dia juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Hassan memberikan pelajaran kepada Kartini dan Rusli untuk menyadarkan mereka. Namun karena Rusli juga seorang yang bertutur kata manis, Rusli lah yang mulai mempengaruhi Hassan. Tanpa disadari, pikiran-pikiran Rusli tertancap di kepala Hasan. Awalnya Hasan tidak terkesan. Namun, ketika ia diperkenalkan dengan seorang pria yang tidak beragama bernama Enver, imannya mulai goyah. Pengetahuan Enver tentang Tuhan sangat luas.

Sejak saat itu, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Dia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hassan perlahan-lahan menjauh dari agama. Perilakunya menjadi lebih kasar. Kemudian ia menikah dengan Kartini. Pernikahan mereka didasarkan pada persetujuan bersama. Pernikahan mereka terbukti tidak bahagia. Kehidupan keluarga mereka berantakan. Perilaku Kartini menjadi lebih liberal. Ketika hubungan Kartini dan Anwar semakin dekat, Hasan menjadi cemburu. Hasan merasa Kartini telah mengkhianatinya.

Peristiwa ini membuat Hassan berpikir ulang tentang agama. Ia menyesali perbuatannya dan merasa bersalah. Pesta pora yang dilakukannya dengan teman-teman kafirnya telah menyesatkannya dan membuatnya meragukan keberadaan Tuhan. Hassan memutuskan untuk menceraikan Kartini dan kembali ke rumah untuk meminta maaf kepada ayahnya. Ketika ia tiba di desa, ia mendapati ayahnya sedang sakit parah. Ayahnya menolak untuk memaafkan Hassan sampai ia meninggal. Ayah Hasan tidak pernah menyerah dengan perilaku ini.

Hasan berpikir bahwa semuanya adalah kesalahan Enver. Dia membenci Enver dan berniat untuk membunuhnya. Suatu malam dia melaksanakan rencananya. Kemudian dia pergi mencari Enver. Saat itu ada jam malam karena keamanan yang lemah. Ini adalah nasib buruk bagi Hasan. Sial bagi Hasan, ia tertembak sebelum sempat melaksanakan niatnya. Namun, sebelum meninggal, ia sempat mengingat Allah dengan membaca Asma Allah berkali-kali.

Novel ini memberikan banyak pelajaran bagi pembacanya. Kita harus bergaul dengan baik dengan orang lain. Kita tidak boleh membiarkan ajaran agama kita membawa kita ke dalam pergaulan yang salah sampai kita menyangkalnya. Kita harus selalu setia pada agama kita dan percaya pada keberadaan Tuhan.