Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tenis Meja : Sejarah, Peraturan, Peralatan & Tehnik Dasar

Tenis meja atau ping pong adalah olahraga di mana dua atau empat pemain memukul bola ringan yang disebut ping pong di atas meja dengan alat pemukul yang di namakan bet. Permainan ini sendiri dimainkan di atas meja yang di batasi oleh net. Permainan tenis meja atau lebih dikenal dengan istilah "Ping Pong" merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.

Dalam melakukan permainan tenis meja ada tiga bentuk/cara memainkannya, antara lain:
  1. Single (putra dan putri atau permainan tunggal).
  2. Double (putra dan putri atau permainan ganda).
  3. Double campuran (yaitu antara putra dan putri yang terdiri atas seorang pemain putra dan putri).

A. Sejarah Perkembangan Tenis Meja 

Tenis meja berasal dari Eropa pada abad pertengahan sebagai kombinasi dari permainan tenis kuno, lawan tennis dan badminton. Mulai populer di Inggris pada pertengahan abad ke-19 dengan beberapa nama seperti "pingpong", "gossima" dan "whiff-whaff".  Dikreasikan sebagai permainan hiburan setelah makan malam, lengkap dengan berbusana bagi penggemarnya. Permainan ini mendapatkan wadah resmi yang mengatur pertenis mejaan dunia pada 15 januari 1926 atas prakarsa Dr. Goerge Lehman dari jerman.

Tenis meja masuk ke Indonesia sekitar 1930-an dan hanya dilakukan pada pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Sekitar 1940-an, sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan para ambtenaar (pegawai negeri) Indonesia.

Wadah yang mengatur dunia pertenis mejaan di Indonesia dibentuk pada 1948 di Surabaya dengan nama "Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia" disingkat PPPSI, atas prakarsa beberapa tokoh olahraga tenis meja Indonesia yang berasal dari beberapa kota, seperti Surabaya, Surakarta, dan Yogyakarta. Tenis meja di Indonesia diperkenalkan sebagai nama resmi pada 1951, sekaligus mengubah nama PPPSI menjadi PTMSI sebagai singkatan dari Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.

Pada tahun yang sama, PTMSI menjadi anggota dari Table Tennis Federation of Asia, disingkat TTFA. Beberapa kejuaraan Asia yang diselenggarakan oleh TTFA telah diikuti oleh PTMSI, terutama yang diselenggarakan di Singapura dan Manila. Pada 1961 PTMSI resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation, disingkat ITTF, sebagai negara anggota ke-73.

PTMSI tidak pernah absen di dalam kejuaraan-kejuaraan dunia yang diselenggarakan sejak 1963, di manapun penyelenggaraannya dilaksanakan. Partisipasi pertama bagi PTMSI adalah di Praha pada 1963, yang diikuti oleh baik putra maupun putri dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan ke-31 bagi putri.

B. Perlengkapan Tenis Meja

Berikut ini adalah beberapa sarana dan prasarana yang di gunakan dalam permainan tenis meja.

1. Meja 

Ukuran Lapangan Tenis Meja Yaitu:
  • Panjang 274 Cm
  • Lebar 152,5 Cm
  • Tinggi Permukaan 76 Cm
  • Tinggi net 15,25 Cm

2. Bola

  • Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.
  • Berat bola harus 2,7 gram
  • Bola harus terbuat dari bahan celluloid atau sejenis bahan plastik, harus berwarna putih atau orange, dan pudar (tidak mengkilap).

3. Raket/bet

  • Ukuran berat bentuk raket, tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.
  • Ketebalan daun raket, minimal 85% harus terbuat dari kayu alam; dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber carbon atau fiber glass atau dari bahan kertas yang dipadatkan. Bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, adalah merupakan bagian yang sangat sedikit/tipis.
  • Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi dengan karet berbintik biasa, atau karet berbintik yang menonjol ke luar; namun memiliki ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet datar (bukan berbintik ke luar) dengan karet berbintik ke dalam harus memiliki ketebalan tidak melebihi dari 4 mm termasuk lem perekat. 

C. Peraturan Tenis Meja

Berikut adalah peraturan dasar dalam permainan tenis meja

1. Servis yang benar

  • Pada saat mulai servis, bola harus diam secara bebas di atas permukaan telapak tangan dari tangan bebas, di belakang garis akhir, dan minimal sejajar dengan permukaan meja.
  • Server (pelaku servis), harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, dengan ketinggian bola minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
  • Pada saat bola turun, server harus memukul bola hingga menyentuh permukaan meja terlebih dahulu dan setelah melewati atas net atau menggelinding di atas net kemudian menyentuh permukaan meja dari penerima bola (receiver). Pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja server dan receiver secara berurutan.
  • Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas permukaan meja permainan dan di belakang batas akhir server, dan bola tidak boleh ditutupi/terhalang bagian badan atau pakaian server atau pasangannya.
  • Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar terlihat oleh wasit atau pembantu wasit sesuai dengan persyaratan pada servis yang benar.

2. Pengembalian yang benar

Jika servis harus menyentuh permukaan meja sendiri sebelum menyentuh permukaan meja lawan, maka untuk pengembalian bola yang benar yaitu setelah bola di servis atau dikembalikan, maka saat di kembalikan harus dipukul hingga melewati net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh net.

3. Point / skor angka

Pemain dinyatakan mendapatkan point;
  • jika lawannya gagal melakukan servis yang benar;
  • jika kawannya gagal mengembalikan bola dengan benar;
  • jika sebelum bola dipukul oleh lawannya, bola menyentuh benda lain selain net, setelah ia melakukan servis atau pengembalian bola dengan benar;
  • jika setelah bola dipukul oleh lawannya, bola telah berada di luar permukaan meja tanpa menyentuh mejanya;
  • jika bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan;
  • jika lawannya memukul bola dua kali secara berturut-turut;
  • jika lawannya memukul bola dengan sisi dalam raket yang tidak tertutupi karet. 
  • jika lawannya atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja.
  • jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net.
  • jika Lengan bebas lawannya menyentuh permukaan meja.
  • jika dalam permainan ganda, lawannya memukul bola selain dari urutannya.
  • Seperti yang diperkenalkan dalam sistem pembatasan waktu.

4. Suatu game/set

  • Suatu game/set dinyatakan dimenangkan oleh seorang atau pasangan yang terlebih dahulu mendapatkan skor/angka 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama-sama mendapat angka 10 (10 - 10), maka permainan akan dimenangkan oleh seorang/pasangan yang terlebih dahulu unggul 2 point.
  • Suatu pertandingan terdiri atas 3 game, 5 game, 7 game, atau 9 game terbaik.
  • Permainan harus terus berlanjut sampai selesai selama game berlangsung, pemain diperbolehkan istirahat/interval tidak lebih dari 1 menit.

D. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

Tehnik dasar dalam permainan tenis meja meliputi:

a. Teknik Memegang Bet (Grip)

Teknik memegang bet merupakan faktor yang sangat penting dalam permainan tenis meja. Secara garis besar pegangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Pegangan seperti berjabat tangan (shakehand grip)
    • Pegangan shakehand sangat populer terutama di negera-negara Eropa atau dunia Barat. Dengan pegangan ini, seorang pemain dapat menggunakan kedua sisi bet.
  2. Pegangan seperti memegang tangkai pena (penholder grip)
    • penholder grip atau pegangan tangkai pena dikenal pula dengan pegangan Asia, walaupun akhirnya kebanyakan pemain Asia banyak menggunakan pegangan shakehand. Pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang dapat digunakan.

b. Teknik Siap Sedia (Stance)

Stance berarti posisi kaki, badan dan tangan pada saat siap menunggu bola atau pada saat memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan dalam permainan tenis meja, yaitu:
  1. Square Stance
    • Square Stance adalah posisi badan meng­hadap penuh ke meja. Biasanya posisi ini digunakan untuk siap menerima servis dari lawan atau siap kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri, kanan atau ke depan, ke belakang maupun diagonal, pemain diharapkan dapat mengembalikan bola dengan balk.
  2. Side Stance
    • Side Stance berarti posisi badan menyam­ping, baik ke samping kiri maupun kesamping kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan forehand bagi pemain tangan kanan, bahu kiri harus lebih dekat ke net, begitu pula kaki kirinya harus lebih dekat ke net. Sebaliknya stance untuk pukulan backhand bagi pemain tangan kanan, bahu kanan beserta kaki kanannya harus lebih dekat ke net.

c. Teknik Gerakan Kaki (Footwork)

Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan: satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke depan, ke belakang, ke samping kiri, samping kanan atau diagonal.

Penggunaan gerakan kaki disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipasi antara bola yang datang dengan posisi pemain. Jika jaraknya sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua langkah sudah cukup. Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, harus dicapai dengan tiga langkah atau lebih.

d. Teknik Pukulan (Stroke)

Terdapat beberapa teknik pukulan dasar dalam permainan tenis meja, antara lain:
  1. Push
    • Push adalah teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Push biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan pukulan chop lawan.
  2. Drive
    • Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atasDrive dapat digunakan sebagai serangan atau dapat juga kita control sesuai keinginan.
  3. Block
    • Block adalah teknik menghentikan bola, di mana posisi bet tertutup.efektif untuk  mengembalikan bola top spin.
  4. Chop
    • Chop adalah tehnik pukulan seperti menebang pohon pisang, di mana bola di pukul dari bagian atas ke bawah
  5. Service (servis)
    • Service adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola tersebut ke meja penyaji, kemudian dipukul, dan bola harus melewati atas net dan akhirnya memantul di meja lawan. 
Demikian pembahasan kali ini seputar permainan tenis meja. Semoga Tenis Meja : Sejarah, Peraturan, Peralatan & Tehnik Dasar yang kami poskan ini bermanfaat untuk anda