Syair | Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Syair dan Ciri - Cirinya. Perkembangan bidang sastra Indonesia telah menghasilkan berbagai karya yang menarik. Beredarnya karya sastra dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti migrasi dan perpindahan masyarakat jauh dari tempat tinggal aslinya.
Kegiatan migrasi lintas batas dan migrasi internasional dapat mengakibatkan terjadinya adaptasi bahasa di negara baru. Salah satu bentuk karya sastra yang dipengaruhi oleh faktor migrasi internasional adalah puisi.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, syair berasal dari Persia dan dibawa ke nusantara seiring masuknya Islam ke Indonesia.
#Pengertian Syair
Istilah syair berasal dari bahasa Arab “syi`ir” atau “syu`ur” yang berarti “emosi kesadaran”. Belakangan kata syu`ur berkembang menjadi syi`ru yang berarti “puisi” dalam arti umum.
Perubahan dan modifikasi dilakukan dalam pengembangan syair. Syair dulunya dikaitkan dengan sastra negara-negara Arab, namun saat ini puisi khusus Melayu. Dalam buku ``Pantung dan Puisi Melayu Kuno'' dijelaskan bahwa shir merupakan salah satu bentuk puisi yang muncul dari zaman pra-Islam.
Setelah masuknya Islam, Syair menjadi semakin populer di masyarakat Arab. Oleh karena itu, sastra Arab membedakan dua kategori syair yaitu Syair masa Jahiliyya dan masa Islam.
Perbedaan utama kedua syair tersebut terletak pada kandungan keagamaan dan keyakinannya terhadap keesaan Allah SWT, yang lebih menonjol pada puisi-puisi masa Islam. Dalam bahasa Arab, syair digunakan untuk mengungkapkan suasana hati. Teks-teks yang terdapat dalam buku ini memiliki gaya yang lembut dan penuh dengan perasaan penyair yang berfluktuasi.
Kemunculan syair di Indonesia dapat ditelusuri melalui salah satu karya yang dianggap sebagai syair tertua dalam sejarah sastra Indonesia. Syair tersebut berupa doa yang dipahatkan di batu nisan raja di Minye Tujo, provinsi Aceh. Bahasa yang digunakan dalam syair tersebut merupakan campuran bahasa Melayu Kuno, Sansekerta, dan Arab.
Syair ini ditorehkan pada batu nisan bertanggal 781 Hijriah (1380 M). Penemuannya menandai munculnya puisi di Indonesia sejak abad ke-14.
#Ciri - Ciri Syair
Di lansir Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, berikut ciri-ciri syair:
- Setiap bait terdiri dari empat baris.
- Setiap baris terdiri dari 8 hingga 14 suku kata.
- berima a-a-a-a.
- Setiap baris merupakan isi.
- Bahasa yang digunakan biasanya bersifat kiasan.
#Jenis - Jenis Syair
Mengutip buku Menbinda Kompetensi Berbahasa Dan Bersastra Indonesia, Jenis - Jenis Syair dibagi menjadi lima kelompok sesuai isinya.
a. Syair panji
Berisi atau bercerita tentang keadaan di keraton (kerajaan), orang-orang yang ada di sana, atau orang-orang yang datang dari dalam keraton. Misalnya, ``Sail Ken Tambuhan'' berkisah tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadika sebagai persembahan kepada Ratu Kauripan.
b. Syair romantis
Berisi romansa, kenyamanan, dan cerita rakyat. Salah satu contohnya adalah Shail Bidasari, cerita tentang putri seorang raja di pengasingan yang diminta oleh putra seorang bangsawan, adik laki-lakinya, untuk mempertemukannya kembali dengan ibunya.
Mereka dipertemukan kembali dan Bidasari memaafkan ibunya karena telah meninggalkannya. Ibu dari Bidasari menyesali perbuatannya.
c. Syair kiasan
Mencakup kisah-kisah cinta antara ikan, burung, bunga, dan buah-buahan, baik sebagai makna simbolis dari isi yang terkandung, maupun sebagai sindiran terhadap peristiwa. Contohnya, "Syair Burung Punguk''.
Syair ini menceritakan tentang cinta yang kandas karena perbedaan kedudukan dan derajat. Kiasan yang di pakai "seperti punguk merindukan bulan", yang berarti bahwa seorang pemuda biasa merindukan seorang wanita kelas atas dan hanya bisa menatapnya dari jauh.
d. Syair sejarah
Syair yang melibatkan peristiwa sejarah penting, terutama peperangan. Misalnya saja “Sayir Perang Mengkasar” yang dahulu disebut “Sayir Sipelman”. Ceritanya tentang perang antara Makassar dan Belanda.
e. Syair religi
Dianggap sebagai puisi paling penting, puisi ini dibagi menjadi empat bagian:
- Syair sufi karya Hamzah Fansuri.
- Syair didaktik Islam, seperti ``Dua Puluh Puisi Alam.''
- Syair tentang kisah para nabi (puisi para nabi), seperti “Puisi Firaun dan Para Nabi Allah”.
- Syair nasehat yang berisi nasehat untuk pembaca.
#Contoh Syair
Contoh syair agama
Syair Perahu
Karya : Hamzah Fansuri
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
***
⸻
Contoh syair kiasan
Syair Burung Pungguk
Karya : Hamzah Fansuri
Dengarlah tuan mula rencana
Disuratkan oleh dagang yang hina
Karangan janggal banyak tak kena
Daripada paham belum sempurna
Daripada hari sangatlah morong
Dikarang syair seekor burung
Sakitnya kasih sudah terdorong
Gila merawan segenap lorong
Pertama mula pungguk merindu
Berbunyilah guruh mendayu-dayu
Hatinya rawan bercampur pilu
Seperti diiris dengan sembilu
Pungguk bermadah seraya merawan
Wahai bulan, terbitlah Tuan
Gundahku tidak berketahuan
Keluarlah bulan tercelalah awan
***
⸻
Contoh syair panji
Syair Abdul Muluk
Karya : Raja Ali Haji
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Bagina bersuka-sukaan
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik majelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
***
⸻