Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pantun | Pengertian, Ciri, Kaidah, Jenis dan Contohnya

Hallo sobat, pastinya sudah pada tau kan dengan istilah Pantun? Kita sering mendengar banyak pantun yang bertema pendidikan atau humor. Atau malah mendapat tugas menulis pantun dari guru di sekolah?. Pantun merupakan salah satu bentuk  puisi  Indonesia kuno, yang setiap baitnya biasanya terdiri atas empat baris dan rima a-b-a-b.

Pada mulanya Pantun merupakan karya sastra Indonesia yang diungkapkan secara lisan, namun lama kelamaan Seiring berkembangnya, Pantun kini menjadi diungkapkan secara tertulis. Pemahaman pantun bisa membantu kalian menjadi lebih kreatif lho. Menarik bukan? Yuk cari tahu!.

#Pengertian Pantun

Pantun adalah salah satu jenis puisi kuno yang terkenal di nusantara. Kata "Pantun" berasal dari kata Minangkabau "patuntun" yang berarti "pemandu".

Pantun mempunyai nama lain dalam bahasa daerah, dalam bahasa Jawa pantun disebut parikan, dalam bahasa Sunda pantun disebut paparikan dan di Batak, pantun disebut umpasa.

Biasanya pantun terdiri dari empat baris (atau empat baris bila ditulis), masing-masing baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata, diakhiri dengan rima dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a (tidak bisa a-a-b-b atau a-b-b-a).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pantun adalah salah satu bentuk puisi Indonesia-Melayu, yang setiap baitnya terdiri atas empat baris berima a-b-a-b.

#Ciri - Ciri Pantun

Berikut ini kami jelaskan ciri - ciri dari pantun:

a. Setiap bait terdiri dari empat baris

Setiap bait berima terdiri dari rangkaian kata yang membentuk satu gagasan dan seringkali mempunyai ciri khas tersendiri tergantung pada jenis pantunnya. Barisan kata dalam pantun disebut juga dengan larik.

b. Jumlah suku kata dalam setiap bait berkisar antara 8 hingga 12 suku kata

Pada mulanya pantun hanya disampaikan secara lisan dan tidak dituliskan. Oleh karena itu, setiap baris dalam Pantun dibuat sependek mungkin namun tetap mengandung muatan yang padat. Jadi, setiap baris pantun hanya memiliki 8 hingga 12 suku kata.

c. Baris pertama dan kedua disebut sampiran

Baris pertama dan kedua  pantun merupakan pengantar puisi yang jenaka. Pengantar seringkali tidak berhubungan dengan isi tetapi menggambarkan peristiwa dan kebiasaan yang terjadi di masyarakat.

d. Baris ketiga dan keempat disebut isi

Di dalam isi terdapat pesan utama yang ingin diungkapkan dalam pantun. Walaupun isi pantun tidak berhubungan langsung dengan sampiran, tetap harus ada kata- kata dalam sampiran yang mencerminkan isi yang ingin disampaikan.

e. Sajak (persamaan bunyi atau rima) adalah a-b-a-b

Sajak atau rima adalah persamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya genre puisi kuno kaya akan rima, termasuk juga pantun. Arti pantun bersajak a-b-a-b adalah adanya kesamaan bunyi antara baris pertama dan ketiga serta baris kedua dan keempat.

#Kaidah Kebahasaan Pantun

Pantun memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:

  1. Menggunakan kalimat perintah
  2. Menggunakan kalimat ajakan
  3. Menggunakan kalimat saran
  4. Menggunakan kalimat laragan

#Jenis - Jenis Pantun

Pantun memiliki 5 jenis yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

a. Pantun teka-teki

Pantun teka-teki ini mempunyai keistimewaan pada isinya, yaitu diakhiri dengan pertanyaan pada baris terakhir. Tujuan  pantun ini secara umum adalah untuk menghibur dan mempertemukan masyarakat.

b. Pantun kasih sayang

Isi pantun jenis  ini dikaitkan dengan cinta dan kasih sayang. Pada umumnya pantun kasih sayang populer di kalangan anak muda untuk menyampaikan emosi perasaannya.

c. Pantun agama

Pantun jenis ini berbicara tentang manusia dan penciptanya. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan moral dan pendidikan kepada pendengar dan pembaca. Tema pantun agama lebih spesifik pada nilai dan prinsip agama tertentu.

d. Pantun jenaka

Seperti namanya, pantun jenaka memiliki konten yang seru dan menarik. Tujuannya adalah untuk menghibur orang yang mendengarkan atau membacanya. Pantun jenaka juga sering digunakan untuk menyampaikan sindiran tentang keadaan masyarakat.

e. Pantun nasehat

Pada dasarnya pantun diciptakan untuk memberikan nasehat dan petunjuk kepada seseorang atau suatu masyarakat. Oleh karena itu, topik konten pantun yang paling sering kita jumpai adalah pantun nasehat. Pantun ini mempunyai isi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan moral.

#Contoh Pantun

Contoh Pantun 1


Pergi kepantai disiang bolong

Pakai mobil punya si Paman

Janganlah engkau suka berbohong

Jika tidak ingin dijauhi teman


***

Contoh Pantun 2


Ayah belanja pergi ke pasar

Beli baju berwarna merah

Ayo kita giat belajar

Biar nanti masa depan cerah

***