Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Drama | Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Contoh

Siapa yang suka menonton drama? Drama biasanya dipentaskan di teater di mana Anda bisa duduk dan menyaksikan para tokohnya beraksi. Jika Anda belum pernah menonton drama, Anda harus mencobanya setidaknya sekali. Karena itu sangat menarik! Hehehe...

Sekarang mari kita belajar tentang drama. Mari kita mulai dengan definisi, kemudian karakteristik, elemen, struktur, dan bahkan aturan bahasa untuk membuat naskah drama. Apakah kalian tertarik?

#Definisi Drama

Sebelum kita mulai, tahukah Anda apa itu drama? Drama yaitu komposisi syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan karakter melalui tindakan (akting) dan dialog di atas panggung. Drama juga disebut dengan istilah lain seperti sandiwara, lakon, tonil, sendratari dan tablo.

Definisi drama menurut para ahli

Istilah drama sebenarnya berasal dari khazanah tradisi dalam budaya Barat, terutama dalam sastra Yunani. Drama sendiri berasal dari kata Yunani 'draomai' yang memiliki arti suatu aksi, tindakan, perbuatan dan lainnya. 

Di bawah ini adalah definisi drama menurut para ahli:

1. Kraus (1999: 249) dalam buku Verstehen und Gestalten

"Drama adalah bentuk seni yang berasal dari nyanyian dan tarian pemujaan Yunani kuno yang di dalamnya terdapat dialog, konflik, dan penyelesaian yang dramatis di atas panggung"

2. Moulton (dalam Soedilo Satoto 1991: 3)

"Drama adalah kehidupan yang ditampilkan dalam aksi. Dengan kata lain, drama dapat menggerakkan ilusi penonton atau pembaca. Melalui drama kita dapat melihat ekspresi langsung dari kehidupan manusia"

3. Bathazar Verhagen

"Drama adalah seni melukiskan sifat dan watak manusia dengan perantaraan gerak"

4. Atar Semi (1993: 156)

"Drama adalah narasi atau tiruan dari tindakan manusia yang dipentaskan"

Drama memiliki naskah atau teks. Naskah drama adalah teks yang menggambarkan kehidupan dan karakter manusia melalui aksi yang dipentaskan (akting). Bisa dibilang, naskah drama adalah rencana dari drama. Karena drama dilaksanakan sesuai dengan skenario drama.

Agar sebuah drama dapat berjalan dengan baik, ada banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari unsur-unsur drama, strukturnya, karakteristiknya bahkan kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam teks drama tersebut.

#Ciri - Ciri Drama

Drama memiliki beberapa karakteristik atau ciri - ciri, antara lain:

  • Diceritakan dalam bentuk dialog
  • Ada tokoh-tokoh yang harus diperankan
  • Ada konflik dan ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama
  • Ada perangkat dan peralatan untuk meningkatkan suasana panggung
  • Drama bersifat menghibur dan oleh karena itu dipentaskan di depan penonton.

#Unsur - Unsur Drama

Ada Empat unsur utama drama diantranya yaitu Alur, Penokohan, Dialog, serta Latar. Berikut ini adalah penjelasan tentang elemen-elemen tersebut!.

1. Alur

Alur adalah urutan peristiwa dan konflik yang menggerakkan cerita. Ini mencakup pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik dan resolusinya. 

Ada tiga jenis Alur dalam drama

  1. Alur maju.
    Alur maju adalah alur yang ceritanya berjalan secara berurutan ke depan atau kronologis.
  2. Alur mundur.
    Alur mundur adalah alur yang ceritanya diceritakan secara mundur atau berupa kilas balik kejadian.
  3. Alur campuran
    Alur campuran adalah gabungan antara alur maju dan alur mundur, atau disebut juga alur majemuk.

2. Penokohan

Penokohan adalah cara seorang pengarang menggambarkan seorang tokoh. Dalam pertunjukan teater, Tokoh adalah sosok yang secara langsung menjalankan cerita yang tertulis dalam naskah. 

Tokoh dapat dibagi menjadi dua kategori menurut perannya:

  1. Tokoh utama.
    Tokoh utama adalah tokoh sentral cerita dalam sebuah pementasan drama.
  2. Tokoh pembantu
    Tokoh pembantu adalah karakter yang terlibat untuk mendukung cerita.

3. Dialog

Dialog adalah karya tulis yang diekspresikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih.

Sebuah dialog memiliki dua unsur

  1. Wawancang
    Wawancang adalah kata-kata atau frasa yang harus diucapkan oleh tokoh-tokoh dalam drama.
  2. Kramagung
    Kramagung adalah instruksi untuk suatu tindakan, kata kerja atau gerakan yang harus dilakukan oleh seorang tokoh.

4. Latar

Latar adalah gambaran tempat dan waktu dalam sebuah drama.  Latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Latar tempat

Latar tempat mendefinisikan lokasi setiap adegan dalam drama. Lokasi dapat ditentukan dengan bantuan fitur tambahan.

Misalnya, drama yang dipentaskan adalah drama alegoris yang berlatar belakang hutan belantara. Oleh karena itu, fitur-fitur seperti pohon buatan, rumput buatan, bunga buatan, dan kostum hewan yang dikenakan oleh karakter dapat ditambahkan.

2. Latar waktu

Latar waktu mendefinisikan waktu di mana setiap adegan drama berlangsung; ini bisa berupa hari, jam, tanggal, bulan, atau tahun. Seperti pengaturan tempat, pengaturan waktu dapat ditentukan dengan menggunakan properti tambahan.

Misalnya, sebuah adegan dalam drama mungkin terjadi pada siang hari yang panas, sehingga fitur seperti lampu sorot berwarna cerah dapat ditambahkan untuk menunjukkan bahwa adegan tersebut terjadi pada siang hari.

3. Latar suasana

Latar suasana menentukan adegan dalam drama. Latar suasana dapat digambarkan dengan bantuan properti, musik, dan penampilan karakter.

Misalnya, jika sebuah adegan dalam drama berlatar suasana tegang, fitur seperti pencahayaan yang redup, musik yang menegangkan, dan karakter yang berakting seolah-olah merinding atau ketakutan dapat ditambahkan.

#Struktur Teks Drama

Struktur teks drama terdiri dari tiga bagian: prolog, dialog, dan epilog.

1. Prolog

Prolog adalah kata-kata pembuka, perkenalan dan latar belakang, biasanya diucapkan oleh dalang, narator atau karakter tertentu.

2. Dialog 

Dialog adalah percakapan antar karakter dalam sebuah pementasan teater. Sebuah dialog terdiri dari tiga bagian

  • Orientasi → bagian awal cerita
  • Kompleksitas → bagian pengembangan cerita
  • Solusi → akhir cerita

3. Epilog

Epilog adalah pernyataan penutup yang berisi kesimpulan atau pesan tentang keseluruhan isi drama.

#Kaidah Kebahasaan Teks Drama

Sejauh ini, seberapa tertarikkah kamu dalam membuat teks drama? Setelah membiasakan diri dengan unsur-unsur dan struktur naskah drama, pertama-tama kita akan membahas kaidah-kaidah kebahasaannya. Ini akan membantu Anda lebih memahami dan menghasilkan naskah drama yang baik dan menarik!.

Beberapa aturan kebahasaan yang digunakan dalam drama adalah :

  • Bentuk dialog
  • Penggunaan tanda petik dalam dialog.
  • Penggunaan kata ganti orang ketiga dalam prolog dan epilog (ia, dia, itu, dia).
  • Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua dalam bagian dialog (saya, aku, kami, kita, kami, kamu).
  • Menggunakan banyak kata penghubung waktu (sebelum, sekarang, setelah, pertama, setelah).
  • Banyak kata kerja yang menggambarkan peristiwa (mengurutkan, menobatkan, menyingkirkan, menghadapi, beristirahat).
  • Banyak kata kerja yang menggambarkan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh karakter (merasa, menginginkan, berharap, berkeinginan, berhasrat, mengalami).
  • Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan karakter, tempat atau suasana (ramai, bersih, baik, berani, kuat).

#Contoh Drama pendek

Diariku

Tokoh : Devia dan Hasna.

Sinopsis : Suatu hari sepulang sekolah, Hasna sedang menulis di buku hariannya. Tak disangka, Devia yang baru saja selesai rapat OSIS melihat Hasna sedang duduk sendirian di dalam kelas. Hasna terkejut dengan kedatangan Devia.

Dialog :

Devia: "Halo, Hasna!"

Hasna (dengan sedih dan diam melihat ke lantai).

Devia: "Ada apa, Na? Ada apa?"

Hasna: "Tidak ada apa-apa, aku baik-baik saja."

Devia: "Jangan bohong, kamu terlihat sedih tadi. Ada apa denganmu? Jelaskan padaku siapa tau aku bisa bantu"

Hasna: "Sudahlah, tidak ada yang perlu dijelaskan."

Devia: "Lalu apa ini?" (memegang buku harian Hasna) Apa ada rahasia di sini?

Hasna: (marah) "Tidak, kembalikan buku diariku! Kamu tidak mengerti apa yang aku rasakan!"

Devia: "Ada apa, Na? Kalau kamu ada masalah, ceritakan saja!"

Hasna: (menangis) "Aku adalah anak yang tidak diharapkan oleh siapa pun. Orang tuaku selalu membandingkan aku dengan kakakku. Aku seperti pengasuh yang tinggal di sini!"

Devia: "Pasti berat, Na" (menepuk punggung Hasna)

Hasna: "Setiap hari mereka menyuruhku ini dan itu. Aku yang mengerjakan semua pekerjaan rumah, mereka sama sekali tidak peduli padaku!"

Devia: "Jika kamu lelah dengan keluargamu dan kamu menderita. Datanglah ke rumahku sesekali. Mari kita bermain sampai kamu tidak sedih lagi."

Devia: "Tetapi tetap saja aku harus pulang ke rumah untuk bertemu dengan keluargaku nantinya."

Devia: "Jangan khawatir, kita akan mencari solusi agar orang tuamu bisa melihat bahwa apa yang mereka lakukan itu salah."

Hasna: "Terima kasih, Devia. Aku akan berusaha untuk tetap kuat sampai aku menemukan jawaban atas masalah ini."

Devia: "Itulah pentingnya seorang teman. Aku senang bisa membantumu menyelesaikan masalahmu."

Demikianlah beberapa hal yang telah kita bahas mengenai drama, khususnya unsur-unsur drama, struktur kalimat drama, ciri-ciri drama, dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam drama.