Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Implementasi Bimbingan Konseling di Kurikulum Merdeka

Bagaimana definisi bimbingan konseling? Bimbingan konseling merupakan suatu tindakan yang berupa memberikan bantuan pada seseorang melalui wawancara secara langsung dengan seorang ahli dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi.

Pelayanan bimbingan dan konseling ini merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh guru BK pada setiap siswa di sekolah. Layanan ini juga menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka.

Lalu, bagaimana implementasi bimbingan konseling dalam Kurikulum Merdeka? Temukan informasi lebih lanjut di bawah ini. 



Definisi Bimbingan Konseling

Jika dianalisis, istilah bimbingan konseling terdiri dari dua kata, yakni bimbingan dan konseling. Prayitno dan Erman Amti menjelaskan bahwa bimbingan adalah suatu proses memberikan bantuan oleh individu yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, seperti anak-anak, remaja, atau orang dewasa, agar dapat meningkatkan kemampuan diri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sumber daya yang tersedia serta sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Sementara itu, konseling merujuk pada proses memberikan bantuan melalui sesi wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yang menghambat kemampuan individu tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling adalah suatu proses memberikan bantuan oleh seorang ahli melalui sesi wawancara konseling dengan tujuan membantu individu dalam mengatasi masalah serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Bimbingan konseling merupakan salah satu layanan yang disediakan oleh setiap sekolah bagi siswa dalam Kurikulum Merdeka. Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.

Jenis Konseling yang Tersedia dalam Kurikulum Merdeka

Menurut laman BMP Provinsi Kalimantan Utara, ada empat macam konseling yang dapat diberikan kepada siswa dalam Kurikulum Merdeka. Apa saja jenis-jenis tersebut?

1. Konseling untuk Layanan Belajar

Konseling ini bertujuan untuk mengetahui serta mengenali potensi setiap siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Konseling layanan belajar dapat dilakukan oleh guru BK maupun guru mata pelajaran melalui asesmen.

2. Konseling untuk Layanan Pribadi

Siswa yang memiliki masalah pribadi dan membutuhkan konseling dengan guru BK dapat memilih layanan konseling bidang layanan pribadi. Layanan ini dapat memberikan penanganan khusus bagi siswa yang membutuhkan bantuan dalam mengatasi masalah pribadi.

3. Konseling untuk Layanan Sosial

Jenis konseling ini bertujuan untuk membantu siswa memahami lingkungan dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif dan terampil, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara siswa dengan lingkungannya.

4. Konseling untuk Layanan Karir

Siswa yang masih bingung dalam menentukan jurusan kuliah atau jenis pekerjaan yang ingin digeluti dapat memilih layanan konseling bidang layanan karir. Melalui konseling karir, siswa dapat mengetahui minat dan bakat yang dimilikinya lewat asesmen non kognitif sebagai persiapan untuk merencanakan karir.

Petunjuk Pelaksanaan Konseling di Sekolah

Pelaksanaan konseling di sekolah harus didesain secara menyeluruh agar dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada di lembaga pendidikan.

Dalam Kurikulum Merdeka, strategi pelaksanaan konseling dapat berupa program baru, penguatan program yang sudah ada, atau modifikasi program yang sudah ada dengan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Ada empat komponen utama dalam layanan konseling sebagai panduan dalam pelaksanaannya, yaitu layanan dasar, layanan spesialisasi dan perencanaan personal, layanan responsif, dan layanan dukungan sistem.

Untuk lebih jelasnya mengenai petunjuk pelaksanaan konseling di sekolah, para guru dapat membaca penjelasan berikut ini.

1. Layanan Fundamentalis

Pelayanan fundamentalis adalah proses membantu siswa secara teratur dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilannya sesuai dengan tahap perkembangan dan profil pelajar Pancasila yang ingin dicapai.

Pelayanan ini diberikan kepada kelompok besar, kelompok kecil, ataupun individu. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami tentang berbagai isu pribadi, belajar, dan sosial, termasuk di dalamnya isu mengenai intimidasi, kekerasan seksual atau pelecehan, dan intoleransi.

Pelaksanaan dari pelayanan fundamentalis ini dapat dilakukan secara bersama-sama dalam kelas besar dengan minimal 1 JP atau di luar kelas secara terbuka dengan alat atau media tertentu dan dilakukan secara berkelompok 4-8 orang sambil membahas topik-topik aktual.

Pelayanan fundamentalis ini diberikan oleh guru BK. Kemudian, guru BK akan berkoordinasi dengan pendidik dan tenaga kependidikan untuk:

  • Membuat pemetaan kebutuhan siswa, mulai dari aspek pribadi, sosial, belajar, hingga karir.
  • Melakukan analisis kebutuhan siswa berdasarkan dimensi, sub elemen, atau elemen dari profil pelajar Pancasila yang perlu dikembangkan.
  • Membuat perencanaan pelayanan dalam bentuk tahunan.
  • Melaksanakan kegiatan atau program.
  • Mengevaluasi kegiatan atau program yang telah dilaksanakan.

2. Layanan Fokus dan Rencana Individu

Sebagai panduan pelaksanaan bimbingan konseling, layanan peminatan dan perencanaan personal adalah salah satu komponen penting.

Layanan ini dapat diselenggarakan dalam bentuk bimbingan kelompok atau konseling individu dan konsultasi. Kolaborasi antara guru BK dengan tim kurikulum, wali kelas, atau guru mata pelajaran diperlukan untuk melaksanakan layanan peminatan dan perencanaan ini. Orang tua juga dapat dilibatkan untuk membahas arah dan pilihan minat anak mereka.

Guru BK dapat melakukan beberapa hal bersama dengan wali kelas dalam layanan Peminatan dan Perencanaan Personal ini, seperti:

  • Melakukan pemetaan kebutuhan siswa.
  • Merumuskan tujuan pengembangan diri.
  • Melaksanakan pengembangan diri.

3. Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan yang dirancang khusus untuk siswa yang membutuhkan penanganan darurat atau mendesak. Tujuannya adalah untuk menuntaskan masalah yang sedang dialami oleh siswa.

Implementasi layanan responsif ini dapat dilakukan dengan melakukan konseling secara individu, kelompok, dan konseling krisis yang sewaktu-waktu dapat didukung oleh tindakan referal ahli, atau mediasi yang berkolaborasi dengan orang tua.

Adapun panduan implementasi bimbingan konseling untuk layanan responsif ini adalah sebagai berikut.

  • Melakukan pemetaan kebutuhan peserta didik.
  • Analisis kebutuhan untuk penanganan yang tepat.
  • Pelaksanaan layanan, bisa dalam bentuk konseling individu, konseling kelompok, dan layanan rujukan.
  • Mengajak siswa merefleksikan permasalahan yang dihadapi serta mencari solusinya.

4. Layanan Dukungan Sistem

Pada layanan dukungan sistem ini, semua pihak di sekolah perlu berkolaborasi dalam menjalankan peran bimbingan dan konseling secara menyeluruh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuannya adalah untuk memastikan tercapainya perkembangan siswa yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Dukungan ini meliputi pemetaan kebutuhan, analisis, pelaksanaan, evaluasi, hingga membangun budaya satuan pendidikan yang sehat secara menyeluruh.

Bapak dan Ibu guru, itulah pembahasan mengenai panduan implementasi bimbingan konseling di sekolah dalam Kurikulum Merdeka, serta informasi lainnya. Semoga bermanfaat!