Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Alternatif PR Siswa yang Bisa Jadi Pilihan Guru

Apakah bapak dan ibu pengajar sedang mencari opsi PR yang berbeda untuk murid-murid mereka? Berikut adalah beberapa alternatif PR yang bisa dijadikan referensi.

PR atau Pekerjaan Rumah adalah tugas yang diberikan oleh pengajar kepada murid untuk diselesaikan di luar kelas. Fungsinya adalah untuk memperdalam pemahaman murid terhadap materi pelajaran tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.

Selain memberikan soal latihan, pengajar dapat memberikan alternatif PR yang berbeda untuk murid-murid mereka. Mari simak alternatif PR serta tujuan dan manfaat PR untuk murid lebih lanjut.

Definisi Pekerjaan Rumah (PR)

Pekerjaan Rumah atau PR adalah tugas yang diberikan oleh pengajar kepada murid untuk diselesaikan di luar kelas, baik secara individu maupun dalam kelompok guna memperkuat pemahaman mereka.

PR juga dapat diartikan sebagai tugas khusus yang diberikan oleh pengajar kepada murid untuk diselesaikan di rumah atau di lokasi manapun, asalkan tugas tersebut selesai tepat waktu. Tugas yang sudah diselesaikan akan dikumpulkan oleh pengajar sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama.

Pemberian PR kepada murid hampir selalu diterapkan di semua jenjang pendidikan di Indonesia. Biasanya, PR yang diberikan berupa soal latihan yang terdapat di buku pelajaran.

Namun, saat ini sudah ada banyak alternatif tugas lain yang dapat dijadikan referensi PR untuk murid.

Tujuan Pemberian Tugas Rumah

Tugas rumah diberikan kepada murid dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap suatu konsep yang baru saja dipelajari. Selain itu, tugas rumah yang diberikan oleh pendidik kepada murid juga mempunyai tujuan lainnya, seperti:

  1. Membangun tanggung jawab dan kedisiplinan murid.
  2. Meningkatkan kemampuan murid dalam memecahkan masalah dengan sendirinya.
  3. Melatih kemampuan manajemen waktu murid.
  4. Memberikan kesempatan pada murid untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan mereka.
  5. Meningkatkan kebiasaan belajar yang baik.
  6. Mengurangi waktu murid menghabiskan waktu dengan gadget.
  7. Mendorong komunikasi antara pendidik dan murid.
  8. Membangun persaingan sehat antar murid.

Alternatif Pekerjaan Rumah untuk Murid

Dahulu, tugas rumah yang diberikan kepada murid selalu berupa soal latihan yang harus diselesaikan di rumah.

Namun, saat ini, terdapat beragam bentuk tugas rumah yang dapat diberikan oleh pendidik kepada murid. Oleh karena itu, tugas rumah tidak hanya terbatas pada soal latihan saja.

Meskipun begitu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyarankan agar pendidik tidak memberikan tugas rumah yang terlalu memberatkan bagi murid. Hal ini dapat membuat murid merasa tertekan dan kehilangan waktu untuk beristirahat serta berkumpul dengan keluarga.

Agar murid semakin termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan keterampilan mereka, beberapa alternatif tugas rumah untuk murid dapat menjadi referensi bagi pendidik.

1. Pembelajaran berbasis proyek (Project based learning)

Project based learning atau PBL adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuan mereka melalui kegiatan proyek atau investigasi mendalam.

Pengerjaan proyek dalam model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai pengganti tugas rumah (TR) sehingga lebih menarik bagi siswa.

Selain menarik, memberikan tugas rumah berupa pengerjaan proyek juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, menyelesaikan masalah secara sistematis, serta mendorong siswa untuk menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab.

2. Kegiatan kemanusiaan

Selain PBL, kegiatan kemanusiaan juga bisa menjadi alternatif PR bagi siswa yang bisa diberikan oleh guru.

Guru dapat merancang proyek yang melibatkan siswa dalam kegiatan kemanusiaan di lingkungan tempat tinggal mereka. Setiap siswa akan diberikan satu kartu yang berisi kegiatan kemanusiaan seperti membantu tetangga, membantu orang tua di rumah, mewawancarai lansia, dan sebagainya.

Setiap siswa akan memilih secara acak proyek yang akan dikerjakan selama seminggu atau sebulan. Namun, tingkat kesulitan atau kompleksitas kegiatan kemanusiaan yang diberikan harus disesuaikan dengan level pendidikan siswa.

Melalui penggantian PR ini, siswa tidak hanya mendapatkan nilai, tetapi juga pengalaman dan pengembangan karakter yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi mereka di masa depan. Siswa akan memiliki rasa empati, tanggung jawab, dan rendah hati yang lebih tinggi.

3. Membaca mandiri

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kecakapan membaca yang rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya budaya membaca di masyarakat hingga kemajuan teknologi yang lebih mutakhir. Padahal, membaca adalah salah satu keterampilan penting.

Dalam Kurikulum Merdeka, kecakapan membaca menjadi fokus utama kurikulum baru ini. Namun, minat siswa dalam membaca masih tergolong rendah.

Untuk meningkatkan kecakapan membaca di kalangan siswa, Bapak dan Ibu guru dapat memberikan tugas membaca mandiri di rumah sebagai alternatif PR.

Tugas ini dilakukan dengan cara membebaskan siswa membaca buku pilihan mereka sendiri di rumah selama 15 menit atau lebih setiap harinya, dapat dilakukan di pagi, siang, atau malam. Setelah itu, siswa diminta untuk menuliskan inti dari buku yang telah mereka baca dalam satu paragraf.

Agar tugas membaca mandiri ini dapat terlaksana dengan baik, Bapak dan Ibu guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk mengawasi mereka selama melaksanakan tugas tersebut.

Tugas membaca mandiri ini tidak hanya meningkatkan kecakapan membaca di kalangan siswa, tetapi juga dapat meningkatkan pengetahuan dan memberikan sudut pandang baru pada siswa terhadap suatu hal.

4. Penjelajahan dan pengamatan

Opsi PR lain untuk siswa adalah dengan melakukan kegiatan penjelajahan dan pengamatan. Kegiatan ini dapat dilakukan di luar sekolah sehingga siswa memiliki kesempatan untuk melihat aktivitas yang terjadi di luar sekolah sesuai dengan minat mereka.

Penjelajahan dan pengamatan ini bisa dilakukan di perpustakaan kota, museum, pasar tradisional, alun-alun kota, pusat perbelanjaan, tempat tinggal siswa, atau tempat lainnya. Berikan siswa petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan.

Setelah melakukan kegiatan penjelajahan dan pengamatan, selanjutnya mintalah siswa untuk membuat laporan hasil pengamatannya untuk dijadikan bahan diskusi dan presentasi di kelas.

Kegiatan penjelajahan dan pengamatan juga bisa menjadi salah satu cara guru untuk memberikan pendidikan karakter pada siswa.

5. Kreatifitas

Selain kegiatan penjelajahan dan pengamatan, membuat kreatifitas juga bisa menjadi alternatif PR untuk siswa. Kreatifitas yang dibuat bisa berupa pemanfaatan barang-barang bekas menjadi barang bernilai ekonomis, membuat sebuah karya seni, dan eksperimen sains sederhana.

Kegiatan membuat kreatifitas ini tidak hanya membuat tugas sekolah menjadi lebih menyenangkan saja, tapi juga dapat melatih keterampilan motorik mereka, menambah keterampilan siswa, dan meningkatkan kreativitas siswa.

Nah, itu dia beberapa alternatif PR untuk siswa yang bisa menjadi referensi guru. Jangan lupa untuk menyesuaikan tingkat kesulitan atau kerumitan tugas dengan kemampuan serta jenjang pendidikan siswa agar kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan. Sampai jumpa di pembahasan gurumapel.com selanjutnya, ya!