Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Fase Gerakan Olahraga Jalan Cepat

4 Fase Gerakan Jalan Cepat. Lomba jalan cepat adalah salah satu jenis lomba dalam cabang olahraga atletik yang mengharuskan peserta untuk berjalan namun tidak berlari. Lomba ini memerlukan keahlian agar peserta dapat mempertahankan gerakan kakinya dengan cepat namun tetap menjaga kontak dengan tanah.

Dalam lomba jalan cepat, setiap peserta harus memperhatikan postur tubuh, gerakan lengan, dan langkah yang presisi. Peserta harus menjaga agar lutut tetap lurus sejak kaki depan menyentuh tanah hingga melewati bagian bawah tubuh. Selain itu, peserta juga harus menjaga agar satu kaki tetap di tanah setiap saat. Hal ini akan menghasilkan rotasi pinggul yang menjadi ciri khas dari lomba jalan cepat.

Lomba jalan cepat memiliki beberapa tahapan atau fase yang harus diketahui oleh peserta, yaitu fase tumpuan kedua kaki, fase tarikan, fase relaksasi, dan fase dorongan.

4 Fase Gerakan Olahraga Jalan Cepat

Berikut adalah penjelasan mengenai fase atau tahapan gerakan dalam lomba jalan cepat.

① Fase Tumpuan Kedua Kaki

Fase tumpuan kedua kaki merupakan saat kedua kaki atlet menjadi titik fokus utama secara serentak setelah gerakan tarikan dan dorongan tubuh serta kaki. Saat kedua kaki menyentuh tanah, artinya gerakan tarikan dan dorongan yang dilakukan oleh kaki telah selesai. Maka dari itu, tahap ini disebut sebagai tahap tumpuan dua kaki dalam olahraga jalan cepat.

Kuncinya dalam olahraga jalan cepat adalah tidak membiarkan kedua kaki atlet berada di udara, sebab hal tersebut dapat dianggap sebagai lari.

Kesalahan umum pada tahap ini adalah sikap badan yang terlalu kaku, langkah kaki yang tidak tepat, tergesa-gesa, lutut ditekuk, gerakan masih terlihat seperti berlari karena masih ada saat melayang di udara, kurangnya keseimbangan, dan gerakan lanjutan yang tidak diikuti.

② Tahap Menarik Kaki

Setelah tahap sebelumnya selesai, tahap ini dimulai dengan menarik kaki depan menggunakan tumit dan koordinasi seluruh bagian depan tubuh. Tahap ini berakhir ketika badan berada di atas kaki penopang.

Pada tahap ini, kaki belakang segera ditarik ke depan setelah kaki depan menyentuh tanah. Pastikan bagian tumit menyentuh tanah terlebih dahulu dan hindari kekakuan saat menarik kaki belakang. Pastikan langkah kaki tidak terlalu kecil atau terlalu lebar agar keseimbangan tetap terjaga.

③ Fase Relaksasi

Tahap relaksasi terjadi setelah tahap awal melangkahkan kaki ke depan dan sebelum tahap menarik kaki belakang. Pada tahap ini, pinggang berada pada posisi yang sama dengan bahu dan lengan berada secara vertikal dan paralel di samping badan.

④ Fase Dorongan

Tahap dorongan terjadi setelah tiga tahap sebelumnya selesai dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk mempercepat laju jalan dengan dorongan tenaga penuh agar rentang waktu langkah kaki seminimal mungkin. Namun, pastikan agar langkah kaki tidak terlalu pendek atau terlalu panjang agar keseimbangan tubuh tetap terjaga. 

Demikian Pembahasan singkat 4 fase gerakan dalam cabang olahraga jalan santai, semoga dapat menambah wawasan anda.