Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Gaya Lemparan Dalam Olahraga TolaK Peluru

Dalam pertandingan resmi, cabang olahraga tolak peluru memiliki 2 macam gaya yang sering pakai oleh para peserta, yakni gaya Spin dan gaya O’brien. Namun, sebetulnya ada satu jenis gaya lagi  yang ada dalam olahraga tolak peluru dan sangat cocok di pakai oleh para pemula, yaitu gaya ortodoks. Gaya ortodoks biasanya digunakan pada pelatihan atau tujuan pendidikan seperti di sekolah.

Ketiga gaya ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing. Berikut adalah uraian singkat dari ke- 3 gaya lemparan tolak peluru.

3 Gaya Lemparan Dalam Olahraga Tolak Peluru

Berikut penjelasan singkat 3 Gaya Lemparan Tolak Peluru :

1. Gaya O’brien

Dalam cabang olahraga tolak peluru, gaya O’Brien dilakukan dengan cara membelakangi sektor arah tolakan. Gaya O’brien sendiri digunakan pertama kali oleh seorang atlet yang berasal dari negara Amerika Serikat bernama Parry O’brien.

Pada saat menggunakan gaya O’brien, seorang atlet atau pelempar harus memiliki posisi membelakangi area pendaratan. Kemudian, atlet tersebut akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat terlebih dahulu sebelum melakukan tolakan terhadap bola logam. 

Hal ini menjadikan pada saat persiapan, pelempar akan menghadap ke belakang sebelum kemudian berbalik ke depan.

Berikut adalah tehnik gerakan gaya o’brien:

  • Posisi tubuh berdiri membelakangi arah tolakan dengan badan membungkuk dan bertumpu pada kaki kanan sekaligus lutut ditekuk. Sementara itu, kaki kiri diangkat lurus menuju arah tolakan.
  • Peluru atau bola diletakkan di bagian antara leher, dekat dengan dagu.
  • Peluru dipegang pada bagian pangkal jari, bukan telapak tangan. Kemudian, posisikan ibu jari di bawah peluru.
  • Selanjutnya, siku mengarah keluar sehingga membentuk sudut 45 derajat.
  • Pada saat meluncur, kaki kiri dapat diluruskan sembari memutarkan pinggul.
  • Kemudian kaki kanan diangkat pendek ke depan dengan kaki kiri diayun ke belakang untuk tetap menjaga keseimbangan.

2. Gaya Ortodoks

Kalau gaya O'brien di lakukan dengan cara membelakangi sektor lemparan, maka gaya ortodocks di lakukan dengan menyamping sektor lemparan.

Apabila gaya O'brien biasa digunakan oleh para atlet profesional, sebaliknya gaya ortodock merupakan gaya melempar yang paling sering digunakan oleh para pemula, khususnya anak - anak sekolah atau pelajar. Hal ini dikarenakan gaya ortodoks tidak terlalu membutuhkan banyak gerakan. 

Sebagai gaya yang paling sederhana dan paling mudah, gaya ortodoks sangat cocok untuk seseorang yang ingin belajar atau berkenalan dengan olahraga tolak peluru. Oleh sebab itu, tak heran apabila para atlet profesional jarang menggunakan gaya ortodoks. 

Cara melakukan lemparan gaya ortodoks :

  • Peluru diletakkan di atas bahu serta menempel di bawah telinga.
  • Lutut kaki kanan ditekuk sementara lutut kaki kiri mengarah lurus ke depan.
  • Ketika melempar kaki kiri bergeser secara cepat ke depan, sembari badan berputar ke kiri sesuai arah tolakan.
  • Peluru ditolakkan dengan sudut 45 derajat. Pelepasan peluru yang benar dari pegangan tangan saat melakukan tolak peluru adalah saat peluru berada pada titik terjauh dari beban dan lengan lurus.
  • Kaki kanan diangkat sedikit bersamaan dengan tolakan. Kaki kiri kemudian berpindah lurus ke arah belakang.

3. Gaya Spin

Selain gaya ortodoks dan gaya O’brien, gaya yang juga sering digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru adalah gaya spin atau gaya berputar. Gaya ini kali pertama diperkenalkan oleh Aleksandr Baryshnikov, seorang atlet shot put yang berasal dari Rusia.

Meskipun tidak sepopuler gaya O’brien, tetapi teknik ini juga sering digunakan atlet profesional pada saat berlomba resmi olahraga shot put. Perlu diketahui, gaya spin membutuhkan keterampilan tinggi.

Hal ini dikarenakan seorang atlet harus melakukan putaran hingga 360 derajat dalam kecepatan tinggi terlebih dahulu sebelum melempar bola logam ke depan. Maka dari itu, gerakan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan momentum sehingga dapat membuahkan jarak tolakan terjauh.

Cara melakukan tolakan gaya spin :

  • Peluru dipegang menggunakan pangkal jari, dengan posisi di samping leher dekat dengan bagian bawah telinga.
  • Siku jelang melakukan tolakan mengarah keluar, kepala dan tubuh tegak, sementara tangan kiri merentang ke samping. 
  • Tubuh bagian atas diputar sekitar seperempat putaran ke arah kanan hingga siku menghadap arah jatuhnya peluru. 
  • Putaran dilakukan dengan kaki kanan, sembari berusaha menjaga posisi bahu, menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan beban tubuh serta lutut sedikit menekuk. 
  • Arah putaran yang dilakukan dengan kaki kanan tersebut berlawanan dengan arah jarum jam.
  • Posisi berputar terus dilakukan hingga sesaat sebelum melempar peluru. 
  • Pelepasan peluru yang benar dari pegangan tangan saat melakukan tolak peluru adalah saat peluru berada pada titik terjauh dari beban dan lengan lurus.
Demikian pembahasan singkat 3 gaya lemparan dalam olahraga tolak peluru, semoga bermanfaat.