Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Sejarah, Sarana, Peraturan dan Tehnik Dasar Lompat Tinggi

Pembahasan tentang pengertian, sejarah, sarana, dan teknik dasar lompat tinggi tentu sangat menarik. Hal ini karena olahraga ini sangat terkenal dan sering diikutsertakan dalam berbagai perlombaan di tingkat nasional maupun internasional semisal PON maupun Olimpiade.

Lompat tinggi adalah cabang atletik yang melibatkan atlet melompat setinggi mungkin untuk melewati mistar. Sekarang ada beberapa variasi gaya lompat, antara lain scissor, western roll, straddle dan Fosbury flop. 

A. PENGERTIAN LOMPAT TINGGI

Lompat tinggi adalah salah cabang olahraga atletik yang menguji ketrampilan melompat dengan melewat tiang mistar. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.

B. SEJARAH LOMPAT TINGGI

Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada olimpiade kuno, kompetisi lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19 tepatnya di Skotlandia dengan ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu peserta menggunakan metode pendekatan langsung atau teknik gunting. Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu yang harus dikuasai agar peserta terhindar dari kecelakaan. Pada abad ke -19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput dengan gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi. Gaya tersebut ternyata banyak mengakibatkan cedera bagi para peserta. Sementara kini, lompat tinggi dilakukan dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan dapat di minimalisir. Atlet lompat tinggi sekarang banyak menggunakan teknik fosbury flop.


Sekitar abad ke-20, teknik gaya gunting telah dimodernkan oleh warga Irish-American M.F. Sweeney’s Eastern cut-off, tetapi bagian belakang mendatar saat melompat melewati palang. Sweeney telah berhasil menciptakan teknik yang terkenal dan menciptakan rekor 6’ 5 5/8’’ (1.97m) pada tahun 1895. Gaya inilah gaya yang mula-mula digunakan oleh Sweeny dan seterusnya orang-orang Pantai Timur Amerika menggunakannya.

Seorang lagi warga Amerika, M.F. Horine, memajukan dan menciptakan teknik yang lebih efisien yaitu Gaya Guling Barat. Ia berhasil melompat setinggi 6 kaki 7 inci pada tahun 1912 dan gaya tersebut ditiru juga oleh semua peserta-peserta Amerika Barat. Dengan demikian terciptalah gaya lompat baru yang diberi nama Guling Barat Gaya ini lebih baik dan lebuh terkenal dari gaya timur atau gaya gunting.

Pelompat Amerika dan Rusia telah menggunakan satu gaya yang menjadi panutan pelompat-pelompat yang lain, yakni gaya kelana. Ini merupakan satu gaya lompat tinggi yang cukup popular dan dari segi mekanik pergerakan gaya ini sungguh menguntungkan dan melebihi dari gaya-gaya lompatan yang lain. Dalam pertandingan Olimpiade di Roma dalam tahun 1960, 17 orang peserta memasuki pertandingan akhir dan dari 17 orang peserta itu 14 orang menggunakan gaya kelana. Hal ini membuktikan kepopularan gaya ini.

Diantara semua gaya-gaya lompat tinggi yang telah digunakan oleh para atlet maka gaya guling barat dan gaya kelana sajalah yang banyak digunakan.

C. SARANA & PRASARANA

Sarana dan Prasarana olah raga Lompat tinggi adalah sebagai berikut:

1. Untuk Awalan:

  •     Daerah awalan panjangnya. tidak terbatas minimum 15 m
  •     Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2. Tiang Lompat

Tiang lompat harus kuat dan kukuh, dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh. Jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.

3. Bilah Lompat

Bilah lompat terbuat dari kayu, metal atau bahan lain yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg)
  • Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm c)
  • Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
4. Tempat Pendaratan

Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm

D. PERATURAN LOMPAT TINGGI

Berikut adalah peraturan dalam pertandingan lompat tinggi:
  1. Dalam pertandingan lompat tinggi, atlet akan bertanding untuk melewati mistar hingga batas tertinggi yang mampu dicapainya.
  2. Setiap atlet mempunyai 3 kesempatan untuk melompati mistar pada ketinggian yang sama.
  3. Peserta tidak boleh menyentuh dan menjatuhkan mistar.
  4. Peserta hanya boleh menggunakan satu kaki saat melakukan.
D. TEHNIK DASAR LOMPAT TINGGI
 
DAlam olahraga lompat tinggi, ada 4 tehnik dasar yang harus di kuasai oleh seorang atlet lompat tinggi. Di antara 4 tersebut yaitu:

1. Teknik Awalan

Teknik dasar lompat tinggi yang pertama yaitu teknik awalan. Sebagian besar atlet lompat tinggi melakukan teknik awalan ini dengan cara berlari. Dimulai dari berlari dengan kecepatan rendah hingga kecepatan tertentu sesuai dengan strateginya masing-masing agar dapat melompat dengan baik.

2. Teknik Tolakan

Teknik dasar lompat tinggi yang kedua yaitu teknik tolakan. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan salah satu kaki yang terkuat agar tubuh dapat melompat tinggi dan melewati mistar. Ketika satu kaki melakukan tolakan/lompatan, kaki satunya melakukan ayunan agar lompatan berhasil untuk melewati mistar.

3. Teknik Melayang

Teknik dasar lompat tinggi selanjutnya yaitu teknik melayang. Melayang disini berarti ketika kondisi tubuh mulai terangkat untuk melewati mistar. Pada tahap ini, para atlet dapat melakukan gaya (seperti yang sudah disebutkan diatas) agar tubuh lebih mudah melewati mistar.

4. Teknik Mendarat

Teknik dasar lompat tinggi yang terakhir yaitu teknik mendarat. Teknik ini merupakan suatu teknik dimana tubuh telah melewati mistar dan jatuh ke matras. Terdapat 2 teknik pendaratan yang paling umum digunakan, yaitu mendarat dengan menggunakan kedua kaki dan mendarat dengan menggunakan tubuhnya.

E. GAYA DALAM LOMPAT TINGGI

Adapun beberapa contoh gaya yang umumnya digunakan oleh para atlet lompat tinggi di antaranya sebagai berikut.
  1. Gaya gunting (the scissor style)
  2. Gaya gunting ala Sweney (the Western cut-off style)
  3. Gaya guling sisi (The Western roll style)
  4. Gaya guling perut (The straddle style)
  5. Gaya flop (the Fosbury flop style)
Demikian pembahasan mengenai Pengertian, Sejarah, Sarana, Peraturan dan Tehnik Dasar Lompat Tinggi beserta gaya yang di gunakannya. Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk anda.