Metode Pembelajaran dan Jenisnya
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode menurut Djamaluddin
dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam, (1999:114)
berasal dari kata meta yang berarti melalui, dan hodos berarti
jalan. Jadi metode adalah
jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Depag
RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19)
Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut WJS. Poerwadarminta
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Metode adalah
cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
‘Mengajar adalah
suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga
sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah
satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah
laku siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24).
Menurut Ahmadi (1997: 52)
metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh
guru atau instruktur.
Pengertian lain
mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan
teknik penyajian yang dikuasai oleh guru
untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik
secara individual ataupun secara kelompok agar
pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Adapun yang dimaksud pembelajaran
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) dalah
serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses
belajar pada siswa. Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkingan belajar.
Jadi pembelajaran merupakan proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan. Jadi dapat dikatakan
Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar,
sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang
ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Dapat juga disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru
sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk
mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat
diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar
secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan
penggunaan metode mengajar.
Macam-macam Metode
Pembelajaran
Metode pembelajaran banyak
macam-macam dan jenisnya, setiap jenis metode pembelajaran mempunyai
kelemahan dan kelebihan masing-masing, tidak menggunakan satu macam metode
saja, mengkombinasikan penggunaan beberapa metode yang sampai saat ini masih
banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana(dalam
buku Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, 1989:78 – 86), terdapat
bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu Metode ceramah,
Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok,
Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode sosiodrama (role-playing),
Metode problem solving, Metode sistem regu (team teaching), Metode
latihan (drill), Metode karyawisata (Field-trip), Metode survai masyarakat, dan
Metode simulasi.
Untuk lebih jelasnya, penulis uraikan beberapa jenis metode
pembelajaran sebagai berikut:
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah penuturan
bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila
penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan
media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Menurut
Ibrahim, (2003: 106) metode ceramah adalah suatu
cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta
masalah secara lisan
Metode ini seringkali digunakan
guru dalam menyampaikan pelajaran apabila menghadapi sejumlah siswa yang cukup
banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa metode ini akan berhasil baik
apabila didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya metode tanya jawab,
latihan dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini, karena jika
disampaikan hanya ceramah saja dari awal pelajaran sampai selesai, siswa akan
bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa
tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh gurunya.
a. Kelebihan metode ceramah
- Guru lebih menguasai kelas.
- Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
- Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
- Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
- Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
b. Kelemahan metode ceramah
- Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
- Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih bisa menerima.
- Membosankan bila selalu digunakan dan terlalu lama.
- Sukar menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya.
2. Metode tanya jawab
Metode Tanya Jawab adalah metode
mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang
bersifat ywo way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara
guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab.
Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung
antara guru dengan siswa.
Metode tanya
jawab dapat juga diartikan sebagai metode mengajar
yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
yang bersifat dua arah sebab pada saat yang
sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru
menjawab.
a. Kelebihan metode tanya
jawab
- Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
- Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
- Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kelemahan metode tanya
jawab
- Siswa merasa takut bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.
- Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
- Sering membuang banyak waktu.
- Kurangnya waktu untuk memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah
bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur
pengalaman secara teratur dengan maksud
untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat
tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
Dengan demikian, Metode
Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar
menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan
maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.
Oleh karena itu diskusi bukanlah debat, karena debat adalah perang mulut orang
beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan
pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan
sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.
a. Kelebihan metode diskusi
- Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan masalah.
- Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
- Memperluas wawasan.
- Membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah.
b. Kelemahan metode diskusi
- Membutuhkan waktu yang panjang.
- Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar.
- Peserta mendapat informasi yang terbatas.
- Dikuasai orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
4. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi
dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode
mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi
adalah metode mengajar yang cukup efektif
sebab membantu para siswa untuk memperoleh
jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.
a. Kelebihan metode
demonstrasi
- Menghindari verbalisme.
- Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
- Proses pengajaran lebih menarik.
- Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kelemahan metode
demonstrasi
- Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
- Kurangnya fasilitas.
- Membutuhkan waktu yang lama.
5. Metode Eksperimen
metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan metode
lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.
Metode eksperimen
adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2002: 95).
Metode demonstrasi
dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode
mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
a. Kelebihan metode
eksperimen
- Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan.
- Membina siswa membuat terobosan baru.
- Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b. Kelemahan metode
eksperimen
- Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi.
- Kesulitan dalam fasilitas.
- Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan.
- Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.
6. Metode latihan
(drill)
Metode latihan adalah suatu
teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan
latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan
yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
a. Kelebihan metode latihan
- Untuk memperoleh kecakapan motoris.
- Untuk memperoleh kecakapan mental
- Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.
- Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
- Pemanfaatan kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi.
- Pembentukan kebiasaaan yang lebih otomatis.
b. Kelemahan metode latihan.
- Menghambat bakat dan inisiatif siswa.
- Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
- Monoton, mudah membosankan.
- Membentuk kebiasaan yang kaku.
- Dapat menimbulkan verbalisme.
7. Metode Pemberian Tugas
(Resitasi)
Metode resitasi adalah metode
penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar.
a. Kelebihan metode
resitasi
- Merangsang siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar baik individual maupun kelompok.
- Dapat mengembangkan kemandirian.
- Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
- Mengembangkan kreatifitas siswa.
b. Kelemahan metode
resitasi
- Sulit dikontrol.
- Khusus tugas kelompok yang aktif siswa tertentu.
- Sulit memberikan tugas yang sesuai perbedaan individu.
- Menimbulkan kebosanan.
8. Metode Karyawisata
Metode karyawisata (Field-trip),
karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas. Jadi karyawisata di atas
tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang
lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study
tour.
Melalui metode
ini siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat
tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal
yang perlu diamati telah direncanakan terlebih
dahulu, dan setelah kegiatan siswa diminta membuat laporan.
a. Kelebihan metode
karyawisata
- Memiliki prinsip pengajaran modern dengan memanfaatkan lingkungan nyata.
- Membuat relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan di masyarakat.
- Merangsang kreatifitas siswa.
- Bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
b. Kelemahan metode
karyawisata
- Kurangnya fasilitas.
- Perlu perencanaan yang matang.
- Perlu koordinasi agar tidak tumpah tindih waktu.
- Mengabaikan unsur studi.
- Kesulitan mengatur siswa yang banyak.
9. Metode Sistem Regu (Team
Teaching)
Metode sistem regu (team
teaching), merupakan metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerjasama
mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru. Sistem regu
banyak macamnya, sebab untuk satu regu tidak senantiasa guru secara formal
saja, tetapi dapat melibatkan orang-orang luar yang dianggap perlu sesuai
dengan keahlian yang kita butuhkan.
10. Metode Sosiodrama
a. Kelebihan metode
sosiodrama
- Melatih siswa untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.
- Melatih siswa berinisiatif dan berkreatif.
- Memupuk bakat.
- Menumbuhkan dan membina kerjasama.
- Mendapat kebiasaan untuk membagi tanggung jawab.
- Membina tata bahasa siswa.
b. Kelemahan metode sosiodrama
- Kurang kreatif bagi anak yang tidak ikut dalam drama.
- Banyak memakan waktu.
- Memerlukan tempat yang luas.
- Mengganggu kelas lain karena gaduh.
11. Metode Simulasi
Metode simulasi, simulasi berasal
dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata
simulasition artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian,
simulasi dalam metode mengajar dimaksud sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu
(bahan pelajaran) melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peran
mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang
sebenarnya.
a.Kelebihan Metode Simulasi
- Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
- Simulasi dapat mengembangkan krwativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
- Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
- Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
- Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
b. Kelemahan Metode
Simulasi
- Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
- Pengelolaan yang kurang baik. sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
- Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempenggaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
Faktor – faktor yang
Mempengaruhi Metode Pembelajaran
Dalam melaksanakan suatu
pembelajaran harus diawali dengan kegiatan perencanaan pembelajaran.
Perencanaan memiliki fungsi penting agar pembelajaran menjadi lebih terarah.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran, banyak aspek yang harus dipertimbangkan
oleh guru. Oleh karenanya agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan dapat meraih tujuan yang diharapkan, maka dalam menyusun learning
design perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari
cara-cara baru untuk menyesuaikan pengajarannya dengan
situasi yang dihadapi. Metode-metode yang digunakan haruslah
bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun metode
yang bervariasi ini tidak akan
menguntungkan bila tidak sesuai dengan
situasinya. Baik tidaknya suatu metode
pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berikut ini merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, antara lain:
a. Siswa atau peserta
didik
Pemilihan suatu metode
pembelajaran, harus menyesuaikan tingkatan jenjang pendidikan siswa.
Pertimbangan yang menekankan pada perbedaan jenjang pendidikan ini adalah pada
kemampuan peserta didik, apakah sudah mampu untuk berpikir abstrak atau belum.
Penerapan suatu metode yang sederhana dan yang kompleks tentu sangat berbeda,
dan keduanya berkaitan dengan tingkatan kemampuan berpikir dan berperilaku
peserta didik pada setiap jenjangnya
Di ruang kelas
guru akan berhadapan dengan sejumlah anak
dengan latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga
bermacam-macam. Demikian juga dengan jenis
kelamin serta postur tubuh. Pendek kata dari aspek
fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik.
Sedangkan dari segi intelektual pun sama
ada perbedaan yang ditunjukkan dari cepat
dan lambatnya tanggapan anak didik terhadap
rangsangan yang diberikan dalam kegiatan
belajar mengajar. Aspek psikologis juga ada
perbedaan yaitu adanya anak didik yang
pendiam, terbuka, dan lain-lain. Perbedaan dari
aspek yang disebutkan di atas mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode yang mana
sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif
lama demi tercapainya tujuan pengajaran
yang telah dirumuskan secara operasional.
b. Tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Setiap pelaksanaan pembelajaran
tentu memiliki tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Penyelenggaraan
pembelajaran bertujuan agar pesera didik sebagai warga belajar akan memperoleh
pengalaman belajar dan menunjukkan perubahan perilaku, dimana perubahan
tersebut bersifat positif dan bertahan lama. Kalimat tersebut dapat dimaknai
bahwa pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang tidak hanya akan
menambah pengetahuan peserta didik tetapi juga berpengaruh terhadap sikap dan
cara pandang peserta didik terhadap realitas kehidupan.
Tujuan pembelajaran
adalah sasaran yang dituju dari setiap
kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat
mempengaruhi penyeleksian metode yang harus
digunakan. Metode yang dipilih guru harus
sesuai dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke
dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
c. Faktor materi pembelajaran
Materi pelajaran memiliki tingkat
kedalaman, keluasan, kerumitan yang berbeda-beda. Materi pembelajaran dengan
tingkat kesulitan yang tinggi biasanya menuntut langkah-langkah analisis dalam
tataran yang beragam. Analisis bisa hanya pada tataran dangkal, sedang, maupun
analisis secara mendalam. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat mampu
memberikan arahan praktis untuk mengatasi tingkat kesulitan suatu materi
pembelajaran.
d. Situasi belajar mengajar
Situasi belajar
mengajar yang diciptakan guru tidak
selamanya sama. Maka guru harus memilih
metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin
dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan lingkungan belajar secara
berkelompok. Jadi situasi yang diciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode mengajar.
e. Fasilitas belajar
mengajar
Fasilitas pembelajaran berfungsi
untuk memudahkan proses pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses
pembelajaran. Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas pembelajaran yang
lengkap, ketersediaan fasilitas belajar bukan lagi suatu kendala. Namun
demikian tidak semua sekolah memiliki fasilitas pembelajaran dengan standar
yang diharapkan. Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu hambatan bagi
guru dalam merancang pembelajaran yang tetap mampu menjangkau tujuan
pembelajaran. Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang memiliki semangat dan
komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Fasilitas merupakan
hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan
yang menunjang belajar anak di sekolah.
Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan
mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
f. Faktor alokasi waktu
pembelajaran.
Pemilihan metode pembelajaran
yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan belajar
yang baik adalah penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar
pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti.
Kegiatan pembukaan, inti, dan penutup disusun secara sistematis. Dalam kegiatan
inti yang meliputi tahap eksplorasi – elaborasi – konfirmasi, mengambil bagian
waktu dengan porsi terbesar dibandingkan dengan kegiatan pembuka dan penutup.
g. Guru.
Latar belakang
pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.
Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis
metode menjadi kendala dalam memilih dan
menentukan metode. Apalagi belum memiliki
pengalaman mengajar yang memadai. Tetapi
ada juga yang tepatmemilihnya namun dalam
pelaksanaannya menemui kendala disebabkan labilnya
kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas
metode yang digunakan.
Kriteria Pemilihan
Metode Pembelajaran
- Sifat (karakter) guru
- Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
- Fasilitas sekolah yang tersedia.
- Tingkat Kemampuan Guru
- Sifat dan tujuan materi pelajaran.
- Waktu pembelajaran.
- Suasana kelas.
- Konteks domain tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut
Slameto (2003: 98) kriteria pemilihan metode pembelajaran
adalah:
- Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat ditunjukkan siswa setelah proses belajar mengajar.
- Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran yang berupa fakta yang memerlukan metode yang berbeda dari metode yang dipakai untuk mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur atau kaidah.
- Besar kelas (jumlah kelas), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti pelajaran dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang siswa memerlukan metode pengajaran yang berbeda dibandingkan kelas dengan 50-100 orang siswa.
- Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa menangkap dan mengembangkan bahan pengajaran yang diajarkan. Hal ini banyak tergantung pada tingkat kematangan siswa baik mental, fisik dan intelektualnya.
- Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbagai jenis metode pengajaran yang optimal.
- Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
- Waktu yang tersedia, jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran yang sudah ditentukan. Untuk materi yang banyak akan disajikan dalam waktu yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan bahan penyajian yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian yang relatif cukup banyak.
Ahmadi (1997:
53) mengemukakan syarat-syarat yang harus
diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
- Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.
- Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
- Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
- Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
- Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
- Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
- Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan sikap- sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Guru sebagai salah
satu sumber belajar berkewajiban menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan
belajar anak didik di kelas. Salah satu
kegiatan yang harus dilakukan adalah
melakukan penentuan dan pemilihan metode. Suatu
metode yang digunakan oleh guru untuk
mengajar harus benar-benar dikuasai. Sehingga
pada saat penggunaannya dapat menciptakan suasana interaksi
edukatif.
Untuk menghindari kejenuhan dan
berhentinya minat siswa terhadap pelajaran yang disampaikan
maka hendaknya guru menggunakan metode yang
bervariasi. Bahkan metode yang digunakan dapat
menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar secara mandiri dengan
menggunakan teknik tersendiri. Di dalam kelas guru menyampaikan bahan
pelajaran. Bahan pelajaran itu akan kurang memberikan
dorongan kepada siswa untuk belajar lebih
lanjut bila penyampaiannya menggunakan strategi
yang kurang tepat. Metode-metode yang dipilih
dipergunakan berdasarkan manfaatnya, jadi seorang
guru dikatakan kompeten bila ia memiliki
khazanah cara penyampaian yang kaya dan
memiliki kriteria yang akan digunakan untuk
memilih cara-cara dalam menyajikan pengalaman belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar juga dibutuhkan alat bantu
yang digunakan untuk menghilangkan verbalitas. Sehingga
siswa lebih cepat menyerap materi yang telah disampaikan.
Metode pembelajaran
yang diterapkan guru hendaknya dapat mewujudkan
hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan ide-idenya. Pemilihan metode yang
kurang tepat dengan sifat bahan dan tujuan
pembelajaran menyebabkan kelas kurang bergairah dan kondisi siswa kurang
kreatif. Sehingga dengan penerapan metode
yang tepat dengan berbagai macam indikator
tersebut dapat meningkatkan minat siswa
pada bahan pelajaran yang disampaikan dan
minat yang besar pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap prestasi yang akan diraihnya.
Demikian artikel tentang metode pembelajaran, "Berbagi Ilmu Berbagi Manfaat" Semoga Bermanfaat "Aminnnnn"