Mengamati (Observation) – Langkah Observasi, Jenis / Bentuk Keterlibatan Peserta Didik Dalam Observasi, dan Prinsip Observasi Pembelajaran Kurikulum 2013
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas,
terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian.
Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.
Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.
Metode mengamati /
observasi mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning).
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaannya, proses mengamati memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaannya, proses mengamati memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Namun metode mengamati sangat
bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik karena peserta didik
yang terlibat dalam proses mengamati akan dapat menemukan fakta bahwa ada
hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan
oleh guru.
Langkah-Langkah Mengamati /
Observasi adalah :
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Jenis Jenis Observasi, di
antaranya:
- Observasi biasa (common observation).
- Observasi terkendali (controlled observation).
- Observasi partisipatif (participant observation).
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Kegiatan observasi dalam
proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung.
Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik
dalam observasi :
1. Observasi
biasa (common observation)
Pada observasi biasa untuk
kepentingan pembelajaran,peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya
melakukan observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali
tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.
2. Observasi
terkendali (controlled observation)
Seperti halnya observasi biasa,
pada observasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta
didiksama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang
diamati. Mereka juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau
situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada
observasi terkendalipelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang
atau situasi
yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali
termuat nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek
yang diobservasi.
3. Observasi partisipatif
(participant observation)
Pada observasi partisipatif,
peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang
diamati. Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam
penelitian antropologi khususnya etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan
peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati.
Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan pendekatan ini
berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung di tempat subjek atau
komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa
atau dialek setempat, termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi
kehidupan mereka.
Selama proses pembelajaran,
peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan diri.
Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan
observasi tidak berstruktur, seperti dijelaskan berikut ini :
1. Observasi berstruktur
Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek,
objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah
direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.
2. Observasi tidak
berstruktur
Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses
pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus
diobservasi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat
catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek,
objektif, atau situasi yang diobservasi.
Prinsip-rinsip yang harus
diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran adalah
:
1. Cermat,
objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk
kepentingan pembelajaran.
2. Banyak
atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi
yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogensubjek, objek, atau situasi
yang diobservasi,
makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan,
guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur
pengamatan.
3. Guru dan
peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan
sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.