Gejala HIV AIDS Tahap Awal, Lanjut dan Akhir
AIDS menjadi penyakit yang
menambah daftar jumlah penyakit
paling mematikan yang belum memiliki obat. Karena itulah semua orang
di dunia ini sangat takut terhadap penyakit AIDS. AIDS merupakan sebuah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari virus, sebuah virus yang sering
disingkat dengan nama HIV. HIV atau Human Immunodeficiency Virus sebenarnya
bukan jenis virus penyakit
menular yang mudah menyebar. Penyakit ini akan menular melalui
pertukaran darah dan cairan tubuh lain. Kontak secara langsung tanpa
melibatkan cairan tertentu sama sekali tidak berbahaya.
Beberapa perantara yang
menyebabkan penularan AIDS adalah seperti :
- pemakaian jarum suntik bersama dengan penderita
AIDS
- hubungan seksual bebas tanpa pelindung
- transfusi darah yang mengandung HIV serta wanita
hamil kepada janin
Gejala HIV AIDS
HIV AIDS memang membutuhkan waktu
sebelum benar-benar virus memang menginfeksi ke dalam tubuh. Gejala awal
infeksi HIV bisa menyebabkan gangguan kesehatan biasa seperti flu, batuk, demam dan sakit
kepala. Tapi setelah dua minggu lebih dan tubuh memberikan reaksi yang besar
terhadap infeksi virus HIV maka gejala lain sering muncul. Berikut ini adalah
berbagai gejala yang muncul sesuai dengan tahapan infeksi virus HIV hingga
menjadi AIDS.
a. Gejala Awal
Semua penderita HIV AIDS biasanya
memiliki beberapa gejala yang berbeda. Setiap tahap awal biasanya menghasilkan
gejala seperti penyakit biasa. Infeksi HIV biasanya akan meningkatkan gejala
setelah masa virus masuk ke dalam tubuh antara 2 hingga 6 minggu. Tubuh akan
mengirimkan respon yang menandakan bahwa virus sudah masuk ke dalam tubuh.
Gejala awal ini bisa muncul dalam beberapa waktu yang berbeda, bahkan ada
penderita HIV yang tidak pernah merasakan gejala hingga lebih dari 8 tahun.
Berikut ini beberapa gejala HIV
AIDS awal yang umum terjadi :
- Demam tinggi yang terkadang sembuh sendiri, namun
bisa muncul lagi dalam waktu mendadak.
- Rasa sakit pada tenggorokan dan biasanya rasa sakit
lebih sering dilihat sebagai gejala flu.
- Ada ruam kemerahan dan hitam pada di atas kulit.
- Tubuh akan terasa lebih lelah dan tidak bisa
melakukan aktivitas dengan bebas.
- Rasa sakit pada semua bagian persendian dan otot.
- Terjadi pembengkakan pada bagian kelenjar yang
tidak disertai dengan rasa sakit.
- Sakit
kepala yang sangat parah dan bisa menyebabkan penderita tidak
bisa bangun atau membuka mata.
b. Gejala Tahap Lanjut
Pada tahap yang lebih lanjut maka
sebenarnya penderita justru tidak merasakan gejala seperti pada tahap awal.
Virus akan berkembang dalam tubuh dan tidak menyebabkan rasa sakit. Padahal
selama periode ini sebenarnya virus berkembang dan merusak sistem tubuh.
Perawatan dan pengobatan yang dilakukan pada tahap lanjut berfungsi untuk
mengendalikan pertumbuhan sel dan menjaga kerusakan organ. Biasanya masa tahap
lanjut bisa mencapai 10 tahun atau lebih tergantung dari kondisi penderita.
Pada tahap ini penderita tetap bisa memiliki potensi menularkan HIV meskipun
virus yang berkembang dalam tubuh jumlahnya sudah lebih kecil.
c. Gejala Tahap Akhir
Pada tahap akhir biasanya infeksi
virus HIV sudah menjadi AIDS yang berarti bahwa tubuh sudah mengalami beberapa
perubahan yang sangat besar untuk kesehatan. Virus HIV yang telah berkembang
akan mengalami perubahan dan menggerogoti sistem kekebalan tubuh. Berikut ini
beberapa gejala HIV AIDS yang bisa muncul.
- Sistem kekebalan tubuh yang terus melemah dan mudah
terserang penyakit.
- Berat badan menurun cepat dan tanpa alasan khusus.
- Banyak mengeluarkan keringat terutama pada malam
hari meskipun saat cuaca panas dan dingin.
- Merasakan lelah yang sangat panjang dan membuat
tubuh tidak bisa digunakan untuk beraktivitas.
- Terjadi pembengkakan kelenjar pada bagian ketiak,
leher maupun selangkangan.
- Gangguan pencernaan yang bisa menyebabkan diare dan muntah
berlebihan selama beberapa minggu.
- Banyak luka kecil yang ditemukan pada bagian mulut,
alat kelamin hingga anus.
- Penderita akan mengalami depresi yang menyebabkan kehilangan ingatan dan depresi yang mengacaukan mental.
Fakta-Fakta Gejala HIV AIDS
Penyakit HIV AIDS biasanya memang
menimbulkan gejala awal yang sulit untuk dipahami. Bahkan masih terjadi
kesalahan ketika menentukan jenis penyakit yang terjadi seperti penyakit tifus atau kelelahan. Padahal
mungkin penderita HIV AIDS sudah merasa ketakutan. Metode untuk memastikan
diagnosa hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah.
Berikut ini adalah
beberapa macam fakta tentang gejala HIV AIDS :
1. Gejala Awal
Gejala HIV AIDS awal sama sekali
tidak menunjukkan tentang infeksi virus HIV AIDS. Beberapa gejala yang ringan
seperti flu, batuk, sakit kepala, demam dan merasa lelah adalah hal yang sangat
wajar. Kondisi ini bisa terjadi selama 2 hingga 6 minggu. Setelah itu kondisi
tubuh akan pulih seperti biasa dan sebenarnya tubuh akan mengembangkan virus
HIV selama beberapa tahun.
2. Pembengkakan Kelenjar
Kelenjar getah bening yang ada
dalam tubuh berfungsi untuk mencegah semua infeksi dalam tubuh. Jika virus HIV
telah masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar. Kondisi
ini disebabkan karena kekebalan tubuh menurun drastis dan kelenjar getah bening
bekerja terlalu keras. Penderita bisa mengalami kondisi ini selama beberapa
bulan.
3. Penyakit Infeksi
Ketika virus HIV telah masuk ke
dalam tubuh maka tubuh akan melawan namun infeksi virus sering membuat sistem
kekebalan menurun dengan cepat. setelah itu maka tubuh akan mengembangkan
berbagai jenis penyakit yang disebabkan karena infeksi seperti radang
paru-paru, infeksi pada ginjal, mata, saluran pencernaan, dan bahkan hingga ke
otak. Kondisi ini menyebabkan infeksi HIV akan sulit untuk diobati.
4. Gangguan Reproduksi
Bagi wanita maupun pria yang
terkena infeksi HIV maka bisa menyebabkan gangguan reproduksi. Gangguan ini menyebabkan
wanita mengalami gangguan siklus menstruasi. Selain itu masalah penyakit
seksual lainnya juga akan lebih sering muncul seperti infeksi radang panggul,
kanker serviks dan penyakit kelamin.
5. Muncul Ruam Pada Kulit
Penderita HIV AIDS memang sangat
rentan dengan paparan sinar matahari. Ruam merah dapat muncul di semua bagian
kulit. Biasanya dimulai dengan benjolan kecil yang akan membuat kulit
disekitarnya menjadi kusam dan bersisik. Selain itu penyakit kulit juga bisa
berkembang dari infeksi virus herpes.
6. Gejalanya membuat tubuh
lemah
Gejala yang muncul pada tahap
lanjut biasanya banyak disertai dengan penyakit yang bisa membuat tubuh menjadi
lebih lemah. Biasanya penderita akan mengalami gangguan pencernaan yang
menyebabkan nafsu makan menurun, nyeri pada semua bagian sendi tubuh, batuk
yang kronis dan kesulitan pernafasan. Bahkan pada tahap yang lebih lanjut
penderita bisa menderita tekanan mental yang lebih berat hingga stres.
Cara Mengurangi Resiko HIV AIDS
Penularan HIV AIDS hanya terjadi
jika ada penularan cairan dari tubuh penderita ke orang lain. Beberapa media
sering menyebabkan penularan dengan cepat seperti darah dan cairan sperma.
Berikut ini langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV AIDS :
- Hindari seks bebas – Potensi seks bebas
yang berkembang akan memicu penyebaran HIV AIDS menjadi lebih cepat.
- Setiap pada pasangan – Setia hanya
dengan satu pasangan dan saling percaya menjadi dorongan yang kuat untuk
menurunkan resiko penyakit HIV AIDS.
- Hindari narkoba – Semua jenis narkoba
memiliki efek yang buruk untuk kesehatan. Bahaya
narkoba dengan pemakaian jarum suntik secara bersama-sama bisa
meningkatkan resiko penyakit ini menjadi lebih luas.
- Pemeriksaan HIV AIDS – Hal ini harus
dilakukan untuk orang yang ingin melakukan menyumbangkan darah. Hal ini
untuk mencegah agar tidak terjadi penularan lewat tranfusi darah.
- Pengembangan kegiatan agama, sosial dan budaya –
Berbagai macam kegiatan yang mendorong kesadaran masyarakat tentang HIV
AIDS akan menurunkan resiko pencegahan.